Aku tahu, tetapi tidak aku lakukan ...

Diposting oleh Haddad Sammir

Terkadang aku berpikir: “mengapa aku berpikir”.

~~~

Aku selalu memikirkan banyak hal. Mungkin sudah bawaanku sedari kecil. Sejak umur empat tahun aku sudah memikirkan “jika Tuhan adalah pencipta segala sesuatu, apa yang terjadi seandainya Tuhan tidak ada?”. Saat itu yang ada dalam benakku adalah “hitam dan kosong”, hingga sepuluh tahun kemudian aku baru sadar, hitam dan kosong adalah “sesuatu”.

Dalam perjalananku menuju tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya aku menemukan bahwa “mustahil memikirkan sesuatu yang tak terpikirkan”. Tak mungkin melompat melewati ambang batas imajinasi. Pikiran itu terbatas.

Selalu dalam hidupku aku meyakini bahwa aku tidak pernah tahu segalanya.

~~~

Aku dan saudaraku pernah berbincang di suatu sore di sebuah kedai kopi. “Apa yang akan terjadi lima tahun lagi ? Apakah kita akan tetap seperti ini?”. Oh kawan ku sayang, tiga tahun yang lalu pikiran itu terlintas dan terkenang hingga saat ini.

Tersisa dua tahun yang harus menjadi pembuktian.

Saat ini aku mereka ulang setiap kejadian yang terjadi tiga tahun terakhir ini dan mengamati setiap keadaan dan kejadian acak yang terjadi. Semua saling mempengaruhi dan sebuah hal kecil menjadi pemicu segala sesuatu.

Oh kawan, aku tidak pernah tahu segalanya.

~~~

Pernah seorang teman berkata “haddad, satu hal yang aku tidak suka dari kamu adalah: kamu tahu tapi tidak kamu lakukan!”, dan kata-kata itu tidak pernah hilang dari ingatanku.

Siang malam aku memikirkan kata-katanya. Memang aku tidak pernah tahu segalanya, namun jika aku mengetahui sesuatu, akan sangat berarti jika aku melakukannya.

Ingat kawan, bukan hal besar yang memberi perbedaan, tapi akumulasi hal-hal kecil, sepele dan remeh temeh lah yang akan menentukan masa depan.

Kata-katanya membuatku tidak bisa tidur, dia benar. Ingin rasanya aku menjabat tangannya dan mencium jemarinya. Menegaskan bahwa dia benar dan aku begitu menghargai setiap perkataannya.

Kawan, aku mengetahui sesuatu, tapi mengapa tidak aku lakukan?

~~~

Harus aku akui dalam empat bulan terakhir ini aku mengalami transformasi besar dalam hidupku. Sebuah karakter masuk dalam semesta kecilku dan memberi warna tersendi. Aku belajar memahami sesuatu dari serangkaian pola-pola yang kutemukan. Aku berpikir hingga tiga kali lebih keras dari yang biasa ku lakukan. Aku mengumpulkan lebih banyak variabel dan aku menemukan lebih banyak skenario.

Semuanya hal baru bagiku dan aku berhasil mendayagunakan otak kananku sebagaimana aku mendayagunakan otak kiriku.

Ya, semuanya terjadi pada detik detik menjelang hari ulang tahun ku dan aku tahu, Tuhan memberikan kado yang indah sekali untukku.

~~~

Terkadang aku berpikir “sudahlah, lakukan saja, jangan terlalu banyak berpikir!”.

0 komentar:

Posting Komentar